Krandan Ciblon Papringan Ikon Wisata Baru Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kerajinan

Krandan Ciblon Papringan Ikon Wisata Baru Pertanian

Kunjungan Komisi B DPRD Kendal di AEW Krandan Ciblon Papringan Kebonrejo Salaman Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID – Transformasi budaya dilakukan masyarakat Desa Kebonrejo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Dari sentra pembibitan buah, desa berhawa sejuk itu kini mengembangkan Agro Edu Wisata (AEW) Krandan Ciblon Papringan (KCP).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Romza Ernawan mengatakan, inisiasi Krandan Ciblon Papringan ini lahir dari mimpi petani milenial pelopornya Muh Khoirul Soleh Desa Kebonrejo. Anggota KCP Kebonrejo adalah para pemuda wirausaha produktif yang selama ini sukses memasarkan aneka bibit tanaman buah melalui jaringan media sosial.

Ditambahkan Romza, keberadaan pemuda yang mau bergerak di sektor pertanian saat ini sangat sedikit. Ciblon atau dalam bahasa Jawa berarti bermain air ini dalam tahap pembangunan kolam renang dan wahana pertanian lainnya. Hal ini merupakan bukti kerja keras dan kerja cerdas kawula muda di sektor pertanian

“KCP ini adalah contoh para pemuda yang mampu mengubah perilaku, pola pikir dan budaya mereka menghadapi revolusi digital,” Kata Romza saat menerima kunjungan Komisi B DPRD Kabupaten Kendal, Jumat (30/4/2021).

Para pemuda ini mampu menangkap peluang ceruk ceruk pasar yang terbuka secara transparan. Tidak terbatas ruang tempat dan waktu. Konsep pasar konvensional akan tergeser oleh pasar digital. Tidak hanya di lokal tapi juga luar negeri.

“Kami sudah banyak mendorong petani milenial di bidang hortikultura, tanaman pangan ternak perkebunan dan sebagainya,” ujar Romza.

Konsep Agro Edu Wisata KCP Kebonrejo ini diciptakan dari lahan terbengkalai menjadi destinasi wisata. Selain sebagai sekolah lapang pertanian, diharapkan juga memberi nilai tambah ekonomi kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

“Tekad semangat cara pandang, cara pikir, perilaku budaya sudah digiring untuk mewujudkan KCP ini. Dinas Pertanian akan terus mendampingi ini,” tegas Romza.

Dalam kunjungan itu, rombongan Komisi B DPRD Kendal juga melihat langsung proses pembibitan, pengemasan dan pembuatan batik daun ecoprint oleh anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kebonrejo.

Batik ecoprint ini motif dan pewarnanya berbahan alami. Daun yang telah digunakan kemudian diolah menjadi pupuk organik.

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kendal Dian Alfath mengaku kagum dan salut dengan upaya menyadarkan masyarakat dalam memanfaatkan potensi kekayaan desa mereka. Ada kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Irul bercerita tidak itu saja bahwa KCP molai bikin minunan fermentasi buah guna menampung buah ketika panen raya atau over kapasitas sehingga harga akan terkoreksi untuk mengatasi masalah itu dibikinlah minuman fermentasi ini yang bisa disimpan dalam waktu yang lama dengan kata lain semakin lama semakin baik

Menurutnya, proses panjang dan kreatif ini patut menjadi contoh untuk dikembangkan di wilayah lain khususnya di Kendal.

“Paling tidak ilmu dari sini dapat ditiru dan dimodifikasi untuk kemajuan di Kabupaten Kendal,” kata Dian.

Tinggalkan komentar